Slot Tipes Rasa Buah Untuk Sakit Gejala Apa Saja
Hubungi Dokter Ini di Halodoc Jika Muncul Gejala Tipes
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat penanganan yang tepat.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan ambeien yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:
Wawancara medis adalah prosedur untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien. Dari sini, dokter bisa menentukan diagnosis, merencanakan perawatan, dan mengevaluasi kesehatan.
Pemeriksaan fisik akan fokus pada daerah yang mungkin terkena tipes, seperti paru-paru. Di sini, dokter akan mendengarkan suara pernapasan dengan stetoskop dan mencari suara napas yang tidak normal.
Ketahui selengkapnya tentang pemeriksaan dalam artikel ini: Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus.
Setelah dua pemeriksaan sebelumnya, dokter akan melanjutkannya dengan melakukan prosedur penunjang. Beberapa caranya dengan mengambil sampel darah, tinja, atau urine pasien.
Sampel cairan akan ditaruh di lingkungan yang mudah ditumbuhi bakteri. Pertumbuhan tersebut, yang disebut kultur, diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya bakteri tipes.
Cara mengatasi penyakit tipes yang paling efektif adalah dengan pemberian terapi antibiotik. Selain itu, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, seperti:
Berbagai Buah untuk Sakit Tipes
Berikut ini adalah jenis buah-buahan yang diketahui aman untuk dikonsumsi oleh penderita tipes dan dapat mengatasi keluhan akibat sakit tipes:
Salah satu buah untuk sakit tipes adalah alpukat. Buah satu ini mengandung serat yang cukup tinggi yang dapat melancarkan pergerakan usus, sehingga memudahkan buang air besar, terutama pada penderita tipes yang mengalami sembelit.
Pisang juga dapat menjadi pilihan buah untuk sakit tipes. Tekstur pisang yang lembut dan lembek membuatnya mudah dicerna oleh penderita tipes. Selain itu, probiotik yang terkandung dalam pisang baik untuk sistem pencernaan dan dapat meringankan keluhan diare yang terjadi selama sakit tipes.
Semangka mengandung banyak air dan rendah serat yang baik untuk penderita tipes. Hal ini karena kandungan air dan serat dalam semangka dapat meringankan masalah buang air besar selama tipes.
Tak hanya itu, kandungan air dalam buah untuk sakit tipes ini juga dapat menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.
Jeruk juga termasuk buah yang tinggi kandungan air. Tak hanya itu, jeruk kaya akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan ini berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Oleh karena itu, jeruk juga dapat menjadi buah untuk sakit tipes.
Minum air kelapa dapat membantu mengembalikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan muntah-muntah selama sakit tipes. Hal ini karena air kelapa mengandung kalium, natrium, magnesium, dan kalsium, yang mampu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, sehingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Buah untuk sakit tipes satu ini mengandung serat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, mengonsumsi dua buah kiwi setiap hari juga dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi sembelit selama sakit tipes.
Tak hanya itu, buah kiwi juga mengandung serotonin, yaitu senyawa kimia tubuh yang dapat membantu mengatur siklus tidur, sehingga penderita tipes bisa tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Dengan begitu, kekebalan tubuh akan meningkat dan tubuh bisa lebih cepat pulih dari sakit tipes.
Mengonsumsi buah melon juga dapat membantu mengembalikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang selama sakit tipes. Hal ini karena sebagian besar kandungan buah untuk sakit tipes ini terdiri dari air dan elektrolit yang membantu penderita sakit tipes mencukupi kebutuhan cairan dan terhindar dari dehidrasi.
Labu mengandung antioksidan dan beragam nutrisi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, folat, dan zat besi. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, tubuh pun akan lebih mampu melawan bakteri penyebab sakit tipes.
Tak hanya itu, buah untuk sakit tipes ini juga mengandung triptofan, yaitu asam amino yang membantu meningkatkan kualitas tidur penderita tipes.
Buah yang mungkin ada di halaman rumah ini juga dapat menjadi buah untuk sakit tipes. Hal ini karena mangga mengandung serat dan vitamin B6 yang baik untuk penderita tipes.
Kandungan serat dalam mangga dapat mengatasi masalah sembelit selama sakit tipes. Sedangkan, kandungan vitamin B6 dalam mangga dapat meningkatkan kualitas tidur para penderita tipes. Dengan begitu, penderita tipes pun dapat beristirahat dengan baik.
Buah untuk sakit tipes selanjutnya adalah apel. Buah apel mengandung pektin, yaitu sejenis pati yang dapat memberi nutrisi untuk bakteri baik di dalam usus, sehingga dapat memelihara kelancaran fungsi pencernaan tubuh selama sakit tipes.
Selain itu, buah apel juga mengandung quercetin yang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tipes di usus.
Sebelum mengonsumsi buah untuk sakit tipes di atas, pastikan buah-buahan tersebut sudah dicuci hingga bersih menggunakan sabun khusus makanan dan air mengalir yang terjamin kebersihannya.
Jika Anda sudah rutin mengonsumsi buah untuk sakit tipes di atas tetapi keluhan akibat tipes yang Anda alami tidak juga membaik atau justru bertambah parah, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan demikian, dokter dapat memastikan memberikan penanganan dan saran makanan yang sesuai, termasuk buah untuk sakit tipes.
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Koping jangka panjang
Setelah gejala hilang, sampel kotoran juga perlu diuji untuk memeriksa keberadaan bakteri Salmonella typhi. Jika bakteri masih terdeteksi di dalam tubuh, maka pengidapnya bisa menularkan ke orang lain melalui feses atau urine.
Bakteri mungkin saja hidup di tubuh pasien selama 12 bulan atau lebih dari waktu pertama kali terinfeksi. Di tahap ini, pasien bisa menularkan, tetapi tidak merasakan atau mengalami gejala apa pun.
Langkah penanganannya melalui konsumsi antibiotik selama 28 hari untuk “menghilangkan” bakteri secara keseluruhan. Selanjutnya, lakukan tes kembali untuk memastikan bahwa bakteri benar-benar sudah menghilang.
Selain minum obat, kamu juga perlu tahu makanan yang Harus Dihindari agar Cepat Sembuh, Ini 9 Pantangan Sakit Tipes.
Komplikasi demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan pada usus. Penyakit ini juga bisa menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati.
Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh. Akibatnya, pengidap dapat menyebabkan sakit perut yang parah, muntah-muntah dan infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis.
Kerusakan pada usus dapat terjadi pada tahap akhir penyakit. Komplikasi yang mengancam jiwa ini memerlukan perawatan medis segera.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:
Demam tifoid umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih yang memadai. Langkah utama pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian vaksinasi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi tifoid dapat diberikan pada anak dengan usia lebih dari 2 tahun. Vaksin ini perlu diulang setiap 3 tahun.
Selanjutnya, kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini guna mencegah penyakit:
Untuk mencegah tipes dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukan vaksinasi tifoid agar antibodi bisa bekerja secara efektif.
Apabila kamu dan keluarga ingin vaksin tifoid, tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.
Kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya) untuk melakukan Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dari rumah.
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Harga vaksin influenza mulai dari Rp 480.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Tanpa perlu antre menunggu.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 15% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dengan kode promo VAKSINHALODOC1 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Perawatan di rumah
Perawatan di rumah memungkinkan jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal kemunculannya. Di sini, pasien bisa mengonsumsi tablet antibiotik selama 7 hingga 14 hari.
Gejala biasanya sudah mulai membaik dalam waktu 2 hingga 3 hari setelah mengonsumsi antibiotik. Namun, pastikan untuk mengonsumsi obat sampai habis untuk meminimalisir resistensi.
Selain minum obat, praktikkan beberapa cara di bawah ini:
Perawatan di rumah sakit
Perawatan di fasilitas kesehatan direkomendasikan jika pasien mengalami gejala demam tifoid yang parah. Misalnya, muntah terus-menerus, diare parah, atau terjadi pembengkakan pada perut.
Di rumah sakit, pasien akan mendapat obat, cairan, dan nutrisi langsung ke pembuluh darah melalui infus. Melalui cara ini, gejala biasanya menurun secara bertahap dalam waktu 3 hingga 5 hari.
Penyakit tipes atau tifus adalah isu yang cukup serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh melalui makanan yang terkontaminasi.
Penyakit tipes mengakibatkan gejala demam dan gangguan pencernaan. Gejala lain yang bisa muncul antara lain lelah, nyeri otot, batuk kering, nafsu makan turun, dan ruam pada kulit.
Pengobatan tipes adalah dengan meminum obat antibiotik. Selain itu, mengonsumsi buah-buahan juga membantu pemulihan dan meredakan gejala-gejala tipes yang dialami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perawatan di rumah sakit
Perawatan di fasilitas kesehatan direkomendasikan jika pasien mengalami gejala demam tifoid yang parah. Misalnya, muntah terus-menerus, diare parah, atau terjadi pembengkakan pada perut.
Di rumah sakit, pasien akan mendapat obat, cairan, dan nutrisi langsung ke pembuluh darah melalui infus. Melalui cara ini, gejala biasanya menurun secara bertahap dalam waktu 3 hingga 5 hari.
Perawatan di rumah
Perawatan di rumah memungkinkan jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal kemunculannya. Di sini, pasien bisa mengonsumsi tablet antibiotik selama 7 hingga 14 hari.
Gejala biasanya sudah mulai membaik dalam waktu 2 hingga 3 hari setelah mengonsumsi antibiotik. Namun, pastikan untuk mengonsumsi obat sampai habis untuk meminimalisir resistensi.
Selain minum obat, praktikkan beberapa cara di bawah ini:
Koping jangka panjang
Setelah gejala hilang, sampel kotoran juga perlu diuji untuk memeriksa keberadaan bakteri Salmonella typhi. Jika bakteri masih terdeteksi di dalam tubuh, maka pengidapnya bisa menularkan ke orang lain melalui feses atau urine.
Bakteri mungkin saja hidup di tubuh pasien selama 12 bulan atau lebih dari waktu pertama kali terinfeksi. Di tahap ini, pasien bisa menularkan, tetapi tidak merasakan atau mengalami gejala apa pun.
Langkah penanganannya melalui konsumsi antibiotik selama 28 hari untuk “menghilangkan” bakteri secara keseluruhan. Selanjutnya, lakukan tes kembali untuk memastikan bahwa bakteri benar-benar sudah menghilang.
Selain minum obat, kamu juga perlu tahu makanan yang Harus Dihindari agar Cepat Sembuh, Ini 9 Pantangan Sakit Tipes.
Komplikasi demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan pada usus. Penyakit ini juga bisa menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati.
Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh. Akibatnya, pengidap dapat menyebabkan sakit perut yang parah, muntah-muntah dan infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis.
Kerusakan pada usus dapat terjadi pada tahap akhir penyakit. Komplikasi yang mengancam jiwa ini memerlukan perawatan medis segera.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:
Demam tifoid umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih yang memadai. Langkah utama pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian vaksinasi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi tifoid dapat diberikan pada anak dengan usia lebih dari 2 tahun. Vaksin ini perlu diulang setiap 3 tahun.
Selanjutnya, kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini guna mencegah penyakit:
Untuk mencegah tipes dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukan vaksinasi tifoid agar antibodi bisa bekerja secara efektif.
Apabila kamu dan keluarga ingin vaksin tifoid, tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.
Kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya) untuk melakukan Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dari rumah.
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Harga vaksin influenza mulai dari Rp 480.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Tanpa perlu antre menunggu.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 15% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dengan kode promo VAKSINHALODOC1 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Meskipun sama-sama penyakit infeksi, tipes berbeda dengan tifus. Tifus terjadi akibat infeksi bakteri Rickettsia dan orientia melalui gigitan kutu atau tungau. Sedangkan tipes menular melalui makanan atau minuman.
Demam tifoid adalah penyakit sangat menular yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Risikonya lebih rentan dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa.
Meski begitu, orang dewasa juga dapat terpapar bakteri dan menularkannya pada orang lain. Pengidapnya pun bisa menularkan bakteri dari tubuhnya melalui kotorannya atau, lebih jarang, melalui urine.
Kebanyakan pengidap bisa membaik sekitar seminggu setelah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, ada juga vaksinasi yang bisa membantu memberi perlindungan terhadap tipes.
Penyebab utama demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi sistem pencernaan lebih parah ketimbang tipes.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Hal tersebut bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dicuci dengan air mengandung bakteri Salmonella thypi.
Begitu juga dengan minuman. Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain:
Para orangtua juga perlu tahu Faktor Penyebab Tipes pada Anak yang Perlu Diwaspadai.
Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tandanya, demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut yang dapat memburuk dalam beberapa minggu.
Jika tipes terdiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antibiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan pada stadium lanjut.
Berikut ini gejala awal tipes:
Pengidap mungkin juga mengalami batuk, kehilangan nafsu makan dan berkeringat. Beberapa minggu kemudian, ini gejala yang mungkin muncul:
Kondisi tersebut sudah berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Mengatasi kekambuhan penyakit
Beberapa pasien bisa saja dirawat kembali di fasilitas kesehatan karena demam tifoid mengalami kekambuhan, yaitu saat gejala kembali muncul. Masalah ini biasanya muncul kembali seminggu setelah pengobatan antibiotik selesai.
Jika terjadi untuk kedua kalinya, gejalanya biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat ketimbang sebelumnya. Namun, pengobatan lebih lanjut dengan antibiotik biasanya dianjurkan.